Semua gundah itu menghilang bersamaan dengan aku menghabiskan udara di rongga dadaku dengan hembusan berat.
Tapi bayang wajahmu kembali menghampiri disetiap aku akan kembali menghirup udara.
Dimanakah dirimu,,,?
mungkinkah kau telah terlalu jauh masuk kedalam rongga hatiku..
hingga kau tak sedetikpun biarkan aku merasa dimiliki oleh dunia ini.
kau kutuk aku dengan ulas senyum, tapi kau goda aku dengan tingkah yang bberbalur marah.
Gemah panggilanku memantul di dinding dinding batu hati yang membeku
Anganku tercampak di gapaian tak menyentuh
kau sosok angkuh tak terengkuh
walau jemarimu mengukir rangkaian kata Indah, disetiap lekuk relung hatiku yang kau tata.
Tahtamu dihujam mata mata wanita, para pemuja
tapi mereka bukan pemarah yang dapat memberiku alasan menghirup nafas berikutnya.