Bengkulu…../ 23 mei 2006
Pendamping Jiwaku
Bahwasanya saat-saat yanng menghanyutkan semua perasaanku kedalam buaian-buaian yang nyaman,
kedalam sentuhan-sentuhan perasaan yang lembut,
kesuasana yang mengaharukan,
suasana dimana mataku dapat menutup nyaman,
dimana aku dapat merasakan bahwa semua nadi-nadi dari jiwaku kosong tanpa ada satupun sentuhan beban
selain rasa ingin berada disisimu: mendengar candamu yang ringan, merasakan tawamu yang renya,
adalah saat dimana aku dapat ,menyentuhmu……………, menyentuh jiwamu beserta semua rasa yang ada padamu, dengan segala tulusnya kelembutan yang ada padaku, walau kau tak ada dismpingku.Semua yang ada padamu, semua kata yang keluar dari lidamu, semua tawa tangis yang kau sajikan untukku,
segala persoalan yang ada padamu anugrah yang sangat berharga saat kau ingin membaginya padaku,
pada jiwaku yang terasa rapu,
pada hasratku yang ragu,
pada hidupku yang mulai tak menentu karena usikan kehadiran sosok pribadimu yang menggoda keangkuhanku.
Walau aku tak tahu siapa kamu………..
Karena kamu tak perna punya waktu untk bercerita padaku…!
Walau aku tak dapat memilikimu,……….. dapat menatapmu suda cukup bagiku, izinkan aku untuk mencuri sedikit waktumu, sekedar menatapmu dari jauh….!
Andai kau tak mungkin menyisihkan sedikit waktu dan satu celah sisi hatimu,
Jangan kau tutup satu matamu, jangan kau tutup pintu hatimu untuk mengakui keberadaanku, menerima kehadiranku sebagai apa yang kau mau dan mampu.
Karena ADAMlah yang telah lancang mewariskan kepadaku untuk membutuhkan mahkluk kaum-mu.
Yang jiwanya sebagian tertitip pada napas-napasmu
Zenzi//////////…,,,,,,,mei 2006