KERING RUNTUH MENUNGGU

Friday, May 25, 20071komentar

RINDU DIJAMAH JEMU

Angin-angin senja sore tadi membawa namamu kepada lamunanku
Menguak kembali Indah pahit yang perna kita rasakan
Mengoyak-ngoyak hingga aku dihampiri kata-kata rindu
Menggugah hati, menyentak pembuluh-pembuluh nadi,
Memompa detak-detak jantung hingga memburuh tak sabar aku untuk segera jumpa denganmu

Aku diburuh rindu
Aku disiksa rasa
Aku digoda kenangan yang perna ada
Aku dipesona cahaya kepribadianmu yang lugu
Aku tak sabar untuk jumpa dan menyebut namamu

Duhai putri lembutku
Aku merindukanmu memiliki aku yang rindu dimanja tatapan matamu
Kembalikan rebahan kepalamu dipundakku, dalam dekapan lembutku
Aku rindu kegelisahan matamu, yang biasa kau sajikan kepadaku
Aku ingin dirimu utuh kembali kepadaku,
Walau aku tak lagi utuh, berkeping layu dan runtuh karena kering menunggumu
Aku yang tak lagi utuh menjaga sisi hatiku yang mulai dijama jemu dan ragu akan rasa yang ada padamu

Duhai kekasih dalam tidurku
Nyatalah kau dalam bangunku esok
Senyumlah engkau di saat aku belum terjaga penuh
Hadirlah utuh mendekapku karena kau rindu
Agar tak ada lagi kata ragu yang mengusik upaya kita meujutkan harapan aku dan kamu padaku.

Jangan biarkan rejam-rejam ini tetap menyiksa kita
Zenzi. 16 Juni 2006
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

May 28, 2007 at 4:35 AM

Harga mati seorang Lelaki

Post a Comment
 
Support : GreenIT | ZENZI AIKIDO
Copyright © 2011. PUISI Penantian - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Design by GreenIT